Saya membayangkan ada sebuah masyarakat muslim berada dalam sebuah lingkungan Islami. Ketika mereka bertemu mengamalkan senyum, salam, sapa, dan memperlihatkan kepribadian yang sopan. Sholat lima waktu berjamaah di masjid, menyambut adzan subuh seperti ketika mendengarkan adzan ketika berbuka puasa. Saling tolong-menolong diantara mereka, kondisinya seperti yang disabdakan Rasulullah bahwa orang-orang yang beriman itu seperti sebuah bangunan yang saling menguatkan satu sama lainnya.
Mereka saling cinta, karena tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. Memuliakan tamu, karena tidak barang siapa yang beriman keapada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tamunya. Hidupnya bersih dan teratur rapi karena Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sampai mereka sangat menghargai waktu karena amat merugi orang-orang yang menyia-nyiakan waktunya. Karena ada dua nikmat yang sering dilenakan oleh manusia yaitu kesehatan dan waktu luang.
Alangkah indahnya hidup di lingkungan muslim. Hidup damai, bertetangga dengan baik, beribadah dengan khusyuk, saling membantu satu sama lain, atau terdengar ayat suci Al Qur’an dilantunkan di setiap waktu. Sungguh terasa rahmatnya Islam. Keadaan yang menjadi mimpi seperti mungkin keadaan sewaktu kejayaan Islam di masa lampau.
Karena Islam itu Indah, Karena Islam Rahmatan lil ‘Alamin…