|
Beberapa bulan para tukang gigi Indonesia sempat di hebohkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.1871 yang berisi larangan bagi para tukang gigi untuk melakukan operasi. Peraturan ini melahirkan banyak kontroversi karena secara otomatis akan berdampak bagi para tukang gigi yang mengandalkan mata pencahariannya di bidang ini. Peraturan Menteri Kesehatan tersebut di terbitkan bukan tanpa alasan, alasan keselamatan masyarakat tentunya yang jadi pertimbangan, karena rata-rata tukang gigi di Indonesia tidak mempunyai dasar ilmu kedokteran gigi. Itulah yang jadi alasan di terbitkannya peraturan tersebut, hanya semoga aturan tersebut bukan dibuat untuk mengurangi pesaing para dokter gigi saja, karena ternyata tukang gigi mampu memberikan pelayanan yang lebih murah kepada pasien daripada Dokter Gigi. Maraknya tukang gigi ternyata tidak cuma ada di Indonesia, di negara lain ternyata juga banyak tukang gigi yang membuka praktek serupa. Di Indiaa misalnya, Di negara ini tukang gigi juga berada dimana-mana bahkan mereka membuka praktek di tpi-tepi jalan dan mperan toko. Uniknya alat yang mereka gunakan alat yang bukan di desain untuk gigi. Untuk meratakan gigi mereka menggunakan alat pertukangan yang biasa di gunakan untuk menajamkan gergaji, atau yang biasa di sebut “kikir” di masyarakat kita. Anda dapat melihat praktek tukang gigi di India dalam foto-foto di bawah ini. |
source:http://realifact.blogspot.com/2012/08/tukang-gigi-india-menggunakan-kikir.html
