Awalnya, kalau ditanya dari mana asalnya? kemudian saya jawab dari Madura, pasti kebanyakan orang yang bertanya langsung nyeletu “oh terkenal sama satenya ya?”, “oh Madura yang orang-orangnya suka carok itu ya?”, “orang Madura, kasar-kasar ya?”, dan…sebagainya. Tapi…maklumlah…kan yang mereka tahu hanya sekelumit saja tentang Madura. Padahal di Madura juga punya banyak kekayaan alam, makanan khas, bahkan batik yang paling mahal juga asalnya ada yang dari Madura. Gak percaya…?! silahkan baca artikel di bawah ini … (artikel ini saya dapat saat duduk di kantor, rilis berita udah jadi, dan saya coba searching Socah Bangkalan. Lalu, saya temukan artikel yang menjelaskan tentang batik asli Madura dari Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura).
“Batik Tanjung Bumi Bangkalan memang sangat terkenal mulai dari wisatawan lokal ataupun wisatawan manca negara, padahal bukan hanya Tanjung Bumi saja pengrajin batik di Bangkalan, tapi terdapat juga di daerah Bangkalan yang lainnya, seperti di daerah Modung, Belega, Socah dan Kokop.
Batik Tanjung Bumi Bangkalan termasuk katagori batik pesisir bukan batik pedalaman. Batik pesisir umumnya memiliki motif dan warna yang berani sedangkan batik pedalaman umumnya bercorak klasik dan kalem. Hal tersebut terkait dengan sifat masyarakat pesisir yang ‘terbuka’ dari pengaruh budaya luar.
Motif batik Tanjung Bumi Bangkalan lebih dari seribu. Bagi orang luar sangat sulit menghafalnya. Nama motif biasanya terkait dengan gambar apa dan cara pewarnaanya yang dikonsonankan dengan bahasa daerah setempat. Nama-nama motif tersebut antara lain: Ramo, Banjar Ramo, Rongterong, Perkaper, Rawan, Serat Kayu, Panca Warna dll. Namun yang paling mahal dan paling terkenal dari batik Tanjung Bumi Bangkalan ini adalah Batik Gentongan. Batik Gentongan dengan motif: panji tukul, panji leko, panji susi, tasikmalaya, getoge dll. Kalau batik tulis Tanjung Bumi Bangkalan yang biasa harganya Rp 50.000 sampai Rp 75.000 yang dikerjakan selama 1 minggu, kemudian batik tulis sutra yang harga sekitar Rp 500.000 sampai Rp 1.000.000 yang dikerjakan selama 1 – 2 bulan, sedangkan batik gentongan dikerjakan paling cepat 1 tahun, karena direndam dalam gentongnya saja membutuhkan waktu yang pertama selama 6 bulan kemudian setelah digambar, batik belum jadi itu direndam lagi selama 3 sampai 4 bulan. Batik gentongan banyak diminati para kolektor.
Murah mahalnya harga sehelai kain batik ini dipengaruhi oleh kerumitan cara pembuatannya. Namun kalau soal seni dan selera tentu tidak tergantung kepada harga saja, Kita mesti bangga dengan Nusantara yang kaya akan seni dan budaya tinggi ini. “
sumber : http://beritabangkalan.wordpress.com/2011/06/24/batik-tanjung-bumi-bangkalan/#comment-58