Di negeriku petani hidup sejahtera
Tak ada yang namanya derita,tak ada yang namanya sengsara
Hanya kebahagiaan demi kebahagiaan
Hanya kedamaian demi kedamaian
Di negeriku petani hidup sejahtera
Pupuk murah harganya, petani tinggi labanya
Luas lahan pertaniaannya dan tinggi hasil panennya
Kualitas panen petani di negeriku jangan ditanya,,nomor 1 di dunia
Di negeriku petani hidup sejahtera
Bagaimana tidak,,pemerintahku adalah sebaik-baik pemerintah di dunia
Dia pro petani,,dia tidak pernah membuat kebijakan-kebijakan yang memberatkan bu tani dan pak tani
Dan pokoknya pemerintahku top markotop deh
Di negeriku petani hidup sejahtera
Tak ada istilah busung lapar di negeriku
Tak ada istilah kurang gizi di negeriku
Semua pangan tercukupi ,kedaulatan pangan dijamin dinegeri ini
Di negeriku petani hidup sejahtera
Para pemuda desa dengan giat mencangkul diladang dan sawahnya
Desa adalah tempat paling modern dibandingkan kota
Karena bagi pemuda-pemuda desa di negeriku suatu tempat disebut modern adalah ketika tempat itu masih asri dan nyaman bukan penuh dengan banguan dan teknologi perusak lingkungan
Di negeriku petani hidup sejahtera
Tak ada yang namanya alih fungsi lahan dan tak ada yang namanya pertikaian karena sengketa lahan
Karena jelas peraturannya,,”lahan pertanian tidak boleh di buat bangunan”
“Lahan pertanian yang subur akan selamanya menjadi lahan pertanian”
Di negeriku petani hidup sejahtera
Tanah pertaniannya paling subur di dunia,,petani dan alam sangat erat ikatannya
Tak ada yang namanya hama tak ada yang namanya gulma
Karena bagi petaniku tak ada pengertian bahwa gulma atau hama adalah tumbuhan atau hewan yang tidak dikehendaki keberadaanya.
Di negeriku petani hidup sejahtera
Pertanian di negeriku adalah kiblat pertanian dunia
Hasil pertanian negeriku di ekspor ke seluruh dunia
Dan jadinya petani-petani di negeriku adalah petani-petani yang kaya
Di negeriku petani hidup sejahtera
Di negeriku petani hidup sejahtera
Di negeriku petani hidup sejahtera
Dan semoga akan selalu sejahtera meskipun aku bangun dari ranjang tidurku.
Yogyakarta, 4 April 2014